Pahami singkatan
Buka baca cepat
Singkatan adalah motif singkatan dari kata atau kalimat yang merupakan gabungan kata.
Jenis Singkatan
Berikut jenis-jenis singkatan, yaitu sebagai berikut
Secara umum
Secara umum, berikut beberapa contoh jenis ini, di antaranya:
dkk. [dan teman-teman]
Terhormat. [Terhormat]
s.d. [Mau mu]
Tidak ada nomor]
PT. [Perusahaan dengan kewajiban terbatas]
DAFTAR RIWAYAT HIDUP. [Daftar Riwayat Hidup]
Berdasarkan nama, gelar, jabatan dan pangkat
Berdasarkan nama, gelar, jabatan, dan pangkat, berikut beberapa contoh jenis ini, di antaranya:
AH. Nasution [Abdul Haris nasution]
H. Agus Salim [Haji Agus Salim
S.Kom [Sarjana Komputer]
M.Kom [Master Komputer]
Ir. [Insinyur]
Umum [Umum]
Kapt [kapten]
Berdasarkan nama resmi instansi pemerintah
Berdasarkan nama resmi suatu instansi pemerintah, berikut adalah contoh jenisnya, antara lain:
MK [Mahkamah Konstitusi]
MA [Mahkamah Agung]
AURI [Angkatan Udara Indonesia]
Berdasarkan lambang kimia
Berdasarkan simbol kimianya, berikut beberapa contoh jenis ini, di antaranya:
K [potassium]
Ca [kalsium]
Ni [nikel]
O [oksigen]
Ti [titanium]
Pahami akronim
Akronim adalah kombinasi huruf pertama dan suku kata lain dari baris kata yang diperlukan untuk sebuah kata.
Jenis akronim
Ada beberapa jenis akronim, yaitu sebagai berikut:
1. Berdasarkan nama itu sendiri dari gabungan huruf pertama
AURI [Angkatan Udara Indonesia]
TKR [Tentara Keamanan Rakyat]
NIK [nomor identifikasi keluarga]
2. Berdasarkan nama itu sendiri dari gabungan suku kata
Sulawesi Tengah [Sulawesi Tengah]
Bappeda [Badan Perencanaan Pembangunan Daerah]
Garwani [Gerakan Wanita Indonesia]
3. Berdasarkan nama pribadi tidak terdiri dari kombinasi huruf awal dan suku kata
Pemilihan [pemilihan umum]
Perbedaan dalam singkatan dan akronim
Berikut 2 perbedaan antara singkatan dan akronim, yaitu sebagai berikut:
Catatan singkatan disertai titik tanpa huruf kapital dan simbol kimia, sedangkan akronim tidak disertai titik.
Akronim adalah kombinasi huruf kata yang diucapkan seperti biasa, sedangkan singkatan diucapkan huruf demi huruf.
Masalah singkatan dan akronim dalam bahasa
Kami sering menggunakan singkatan dan akronim dalam komunikasi. Hal ini dipengaruhi oleh pola pikir yang semakin maju dan hadirnya bahasa gaul, bahasa yang digunakan dalam sinetron di televisi, dan bahasa SMS. Namun, bahasanya kini telah dirusak oleh sinetron. Ini akan kami bahas dalam tulisan ini. Sebelum kita bertanya tentang masalah tersebut, mari kita bicara sedikit tentang akronim yang biasa digunakan dan dibuat oleh masyarakat. Penggunaan akronim dalam sebuah skrip tidak apa-apa selama pembaca dapat memahami arti dari akronim tersebut. Oleh karena itu, banyak orang menyarankan bahwa akronim tidak boleh dimasukkan dalam judul kecuali untuk akronim yang umum digunakan.
Baca lebih lanjut: Peradaban Mesopotamia
Selama masa kampanye, akronim sering kali muncul sebagai merek dagang yang memudahkan publik untuk mengetahui calon pasangan pemimpin mereka. Contoh: Pasangan Hady dalam Pilgub Jawa Barat beberapa waktu lalu. Satu hal yang menarik tentang penggunaan akronim ini adalah penggunaan akronim yang artinya baik atau baik. Mungkin semua itu ada kaitannya dengan suksesnya Hade yang dalam bahasa Sunda artinya bagus atau bagus, seolah-olah itu adalah akronim yang paling banyak digunakan oleh pasangan calon. Demikian pula, polemik tentang canvassing terus berlanjut dalam satu putaran. Polemik itu memanas setelah Jusuf Kalla memasang iklan itu di rangkaian akhir debat. Tak hanya itu, polemik tersebut akhirnya memunculkan kembali istilah lama yang pernah bernada mengerikan: GESTAPU!
Akronim Gestapu ini sedikit mengingatkan pada ingatan kolektif masyarakat tentang peristiwa 1965. Dan dalam struktur kolektif bangsa Indonesia, apapun yang berkaitan dengan komunisme, PKI, dan 1965 masih menyisakan masalah yang belum terpecahkan, stigma yang mengerikan, dan terkadang juga fobia yang menakutkan. sebagai dilebih-lebihkan. 15. NB: Istilah G30S / PKI atau kadang disingkat Gestapu sendiri sebenarnya salah karena penculikan dan pembunuhan para jenderal terjadi pada dini hari, sehingga tanggalnya diubah menjadi 1 Oktober 1965. Itu sebabnya Soekarno berkeras menggunakan istilah Gestok, bukan Gestapu. Orde baru yaitu A.
LIHAT JUGA :
https://tokopediaaplikasi.id/
https://urbanescapesusa.com/
https://multiply.co.id/
https://carbomark.org/
https://finbarroreilly.com/
https://littlehorribles.com/
https://haciati.co/
https://movistarnext.com/
https://ironmanfactory.com/
https://airborn.co.id/